Entah kenapa disebut alis lintah. Mungkin karena bentuknya yang ganjil, menyerupai lintah yang kekenyangan. Entahlah.
Saya menemukan entry ini gegara mampir di twitter. Sebuah akun sedang membahas tentang kegeramannya pada seorang perempuan yang heboh karena menjambak dan menampar seorang nenek-nenek bernama Irawati dengan sangkaan penculik anak. Kasus DISINI
Publik twitter geram karena ibu-ibu sebut saja "Bonga" (karena Bunga sudah terlalu mainstream), malah melaporkan balik si nenek yang terbukti tidak bersalah setelah dia minta maaf dan si nenek mencabut laporannya. Alhasil ramailah anak-anak muda di twitter membahas si Bonga. Orang-orang menjadi geram padanya.
Diantara kegeraman itu, munculah sebuah komentar,
"Dasar alis lintah, air mata buaya.."
Saya terkesima. Alis Lintah !? Hm, baru kali ini saya dengar. Saya perhatikan lagi video penggamparan nenek itu dan saya perhatikan alis si Bonga, hohoho. Ya, memang agak tebal dan membahana. Tapi masih manislah. Barangkali karena orang-orang geram pada kelakuannya, alis cantik pun terlihat bak lintah.
Rasanya mode alis tebal cetar membahana seperti itu sudah lama ada. Tidak ada yang aneh. Perempuan yang senang dengan alis tebal dan rapi akan mentatoo alisnya. Ada pula yang melakukan Sulam Alis. Teknik keduanya biasanya meski tebal alis menjadi lebih rapi dan berbentuk. Setiap detik, bahkan saat bangun tidur, itu alis sudah siap kondangan, hehe.
Alis si Bonga, ya masih tergolong rapi. Hanya, ya bagi sebagian orang alis tersebut terlihat tidak alami. Seperti lintah nangkring, katanya.
Setelah saya perhatikan agak seksama, alis lintah ini dulu disebut oleh keponakan-keponakan saya dengan Alis Sinchan. Barangkali karena saking tebalnya mirip alis tokoh Sinchan di komik Jepang itu.
Alis Lintah atau alis sinchan, suka-suka yang menggunakan saja. Semua sah-sah saja. Tetapi, seandainya bisa djadikan pemaknaan philosofi pilihan, jangan seperti lintah yang setelah kenyang minggat. Sekedar pansos cari top, sok berani sampai menggampar seorang nenek-nenek yang tidak bersalah. Masih mending Sinchan. Meski kadang nakal, Sinchan apa adanya dan kadang bersikap manis sebagaimana anak-anak.
Begitulah. Nah tadi saya menemukan gambar ini saat searching di google dengan keyword "Alis Lintah", haiyah.
Gimana, tertarik mau mencoba alis lintah atau alis Sinchan bak mba Bonga ini? Keren juga kok, he. Salam.
Ya...kadang kan tampil beda itu bisa dongkrak kepercayaan diri orang-orang tertentu.
ReplyDeleteTapi plis jangan bayangin aku pake alis sinchan.
Aduh. Baca postingannya Mbak Elly memang selalu segar. Terhibur karena seringnya ada aja yang bikin ketawa. Iya deh, bunga udah terlalu biasa. Pake Bonga aja wkkk. Alis lintah? Aku kok ngeri2 sedap. Berasa lintah nemplok aja gitu di atas mata. Serem ah.
ReplyDeleteJujur baru denger juga alis lintah, kalo dulu pertama kali "cak-cak iyo" pake alis sering dibilang alis sincan Hehe. Mungkin ada filosofinya juga si Bonga dijuluki Alis Lintah Umek, hehe.
ReplyDeleteAlis lintah wkkkk emang sempat trend beberapa tahun belakangan.kalo menurut aku perempuan terlihat lebih tuo kalo alisnyo tebel gino
ReplyDeleteDak boleh ngatoi wong secaro fisik. Dasar netijen +62, galak bae body shaming wkwk... Aii dak ngertilah istilah2 cak itu nambahi gawe duso bae. Wkwk
ReplyDeletecaknyo seru umek, mano tau agek pas kopdar mau cubo pake :D sesekali tampil beda wkwkwk
ReplyDeleteHahahahah. Alis lintah. Ada-ada saja netijen. 😂 Taoi emang mirip alis sinchan ya, Bu. 😂 Inget masa kecil dulu. Wkwk
ReplyDeleteAlis Lintah....yaa apapun bentuknya lebih bagus merawat alis yang asli agar tumbuh subur merekah.😊😊
ReplyDeleteastaga beneran ditulis alis lintah ini
ReplyDeletepraktikelah umek, terus selfie
gek kami nak jingok cakmano nian alis lintah men dipake umek
Itu tontonan kartun saya dulu mbak, duh sincan. Kok jadi lucu ya liatnya alis sinchan itu *ehh hahah
ReplyDeletealis sinchan lebih asik mba haha
ReplyDelete