Mayday, Kita semua Adalah Buruh

Rupanya, ini hari tanggal satu. Bulannya, Mei. Begitulah kata kalenderku. Orang-orang menyebutnya sebagai Mayday.  Hari dimana seantero penjuru merayakan "Hari Buruh". 


Maka, memburuhlah aku. Segenap keburuhan itu meyeruak tanpa bisa ditahan. Melihat lagi setiap detik hari dimana keringat menetes dari kepala. Hari-hari penuh pergulatan panjang demi sebuah amplop yang disebut 'Gaji". Entah ia bisa mendatangkan senyum di wajah atau tidak, amplop itu kudekap.

Mayday, kita semua adalah buruh. Tak pandang kita siapa, selama kita bekerja untuk orang/pihak lain, kita adalah buruh. Entah kita karyawan, dosen/guru, pegawai negeri, pekerja pabrik, pramusaji, pramusiwi, dan pramu-pramu yang lain, kita adalah buruh. 

Ya, Mayday adalah hari dimana para buruh melihat "Keburuhan"nya sambil berteriak pada dunia,

"Lihatlah kami para buruh.. . "
"Perhatikan nasib kami..."

Mayday, hari dimana aroma "Buruh" itu begitu terasa. Mayday, keburuhanku tak bisa dipungkiri. Untuk kehidupan buruh yang lebih baik, kupersembahkan link baru dalam blogroll blog ini. Tribute To Wiji Thukul for this Mayday. Salam.  

Comments

  1. First day of May...hopefully May will bring better future for us.

    Sorry Mbak Elly, I must deactive my FB temporarily. Will contact you in another social media (Google+) ^_^.

    See ya,

    ReplyDelete
  2. satu hari dimana para cukong menjadi galau.. hehe

    ReplyDelete
  3. Kita adalah buruh yang harus mengabdi ...
    Mengabdi pada Tuhan diatas sana..

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.